
BLORA, SUARA JATENG – Nasib malang menimpa Mbah Kasihati (74) di Kelurahan Tempelan RT 01, RW 03, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Nenek malang itu harus kehilangan rumahnya, Rumah yang telah ia tempati selama 43 tahun itu sebentar lagi harus ia tinggalkan akibat eksekusi gugatan yang diajukan ahli waris.
“Kami tempati rumah ini sejak 1982. Suami saya dulu dikasih tugas untuk menjaga tanah dan rumah oleh pak samoedra. Baru baru ini anaknya meminta untuk dikosongkan,” kata Kasihati lemah pada Selasa (15/4/2025).
Setahunya, selama ini tak ada biaya untuk menempati rumah tersebut. Soal adanya masalah sengketa, ia pun baru mengetahui dua bulan terakhir Ini setelah anaknya menandatangani dan menerima uang dari anak pak Samoedra, dikutip dari KABARBLORA.id
“Saya baru tahu diminta mengosongkan rumah ini,setelah anak saya disuruh tanda tangan oleh pengacaranya Martin (anak Samoedra) dan dikasih uang biaya bangunan rumah senilai Rp 20 juta” ujarnya.
Selama ini, Mbah Kasihati tinggal di rumah tersebut bersama Anak dan menantunya, setelah suaminya meninggal.
“Selama ini tinggal bersama suami dan 7 anaknya, semenjak suami meninggal,tinggal anak yang paling kecil dan menantunya,” tuturnya.
Ia pun mengaku sedih harus meninggalkan paksa rumahnya itu. Ia diberi Waktu sampai tanggal 26 April – 8 Mei 2025 untuk segera membereskan barangnya dan mengosongkan rumahnya.
“Sedih sekali mas harus pergi. Sebentar lagi saya enggak tinggal di sini, dikasih waktu tanggal 26 April – 8 Mei besok,” kata Kasihati yang setiap harinya menjual serabi didepan RSUD Blora dengan mata berkaca-kaca.
Ia berencana akan mencari kontrakan dengan uang yang diterima dari ahli waris yang menurutnya kurang, ia berharap agar pemerintah kabupaten Blora membantunya terkait masalah ini.
“Anak saya akan mencari kontrakan dengan uang yang diterima kemarin, ga tau cukup apa enggak, saya ingin pihak pemerintah kabupaten Blora bisa membantu masalah ini,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah bisa membantu dan meringankan beban keluarganya untuk melanjutkan hidup, apalagi dengan kerjaannya yang hanya penjual serabi dengan pendapatan yang tidak tetap.
“Saya mohon kepada pak Bupati untuk membantu keluarga saya pak,” pungkasnya.(Tim redaksi)
Dilangsir dari https://KABARBLORA.id
Foto istimewa