
DEMAK, SUARAJATENG – Kasus dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang melibatkan oknum Kepala Desa (Kades) Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, kembali menuai sorotan. Kali ini, keluarga korban mengaku mengalami intimidasi dari pihak-pihak yang diduga sebagai utusan Kades, (2/9/25).
Suroto, orang tua dari Ali (korban), mengungkapkan bahwa dirinya didatangi oleh empat orang pada beberapa hari lalu. Mereka meminta agar laporan dugaan penganiayaan yang sudah dilayangkan ke pihak kepolisian segera dicabut. Bahkan, jika permintaan itu tidak dipenuhi, mereka mengancam akan menutup akses tambangan penyebrangan milik warga Desa Sumberejo.
“Empat orang itu datang ke rumah saya. Katanya kalau laporan tidak dicabut, tambangan di Sumberejo bakal ditutup,” ujar Suroto.
Tidak hanya itu, sejumlah warga pemilik tambangan penyebrangan Sumberejo juga mengaku kerap memberikan setoran uang kepada Kepala Desa Rejosari. Besarannya mencapai sekitar Rp600 ribu. Hal ini memunculkan dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli) yang sudah berlangsung lama terhadap para penambang yang beroperasi di jalur penyebrangan antara Desa Rejosari dan Desa Sumberejo.
Kasus dugaan intimidasi sekaligus pungli ini kian memperburuk citra kepemimpinan Kepala Desa Rejosari. Warga berharap aparat penegak hukum segera bertindak tegas dengan mengusut tuntas dugaan penganiayaan, intimidasi, serta praktik pungli yang dinilai sangat meresahkan masyarakat.