
REMBANG, SUARA JATENG – Maraknya penyalagunaan BBM jenis pertalite bersubsidi serta banyaknya mafia penimbun Pertalite, seolah-olah dan diduga ada pembiaran dari Aparat Penegak Hukum (APH), di wilayah hukum Polres Rembang, Polda Jawa Tengah.
Padahal, BBM jenis pertalite yang notabene untuk masyarakat kecil, tapi kenyataannya BBM jenis itu dinikmati orang kaya bahkan orang kaya/pengusaha BBM eceran ikut memperjualbelikannya.
“Ini sebenarnya tidak pas dan tidak tepat kalau ini terjadi berulang. Dimana APH saat ini?,” kata SN, salah satu konsumen pertalit di SPBU Sulang, saat diwawancarai tim SUARA JATENG.
Lanjut SN, diduga ini terjadi dari lemahnya pengawasan APH, bahkan disinyalir ada dugaan kuat seolah-olah ada pembiaran. Hingga para mafia BBM jenis Pertalite ini dengan seenaknya melenggang bebas meraup keuntungkan dari hasil jual beli BBM bersubsidi ini.
“Kesempatan ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hingga negara berpotensi rugi miliaran, dan masyarakat yang akan menanggung dampaknya. Hingga sering terjadi kelangkaan BBM jenis Pertalite di wilayah Rembang,” ungkap SN.
Berawal dari informasi JK warga setempat, dan hasil pantauan dilapangan tim Suara Jateng, beberapa kali menemukan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis Pertalite ini.
“Yang mana modus operandinya membeli BBM subsidi jenis Pertalite di beberapa SPBU, yakni dengan modus memakai alat transportasi jenis sepeda motor secara bolak balik dan membawa beberapa jerigen. Terutama di SPBU Pertamina 44.592.19, yang berada di Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa tengah,” jelas JK.
Sementara itu, BD salah satu pengangsu saat ditemui tim Suara Jateng, dia mengatakan kalau dirinya bebas membeli secara bolak balik.
“Apabila saya setiap ngisi/ngangsu Pertalite pasti ngasih tips tersendiri buat operator. Biasanya saya sekali mengisi di SPBU memberi tips sekitar Rp 100.000. Itu belum termasuk tips kalau saya mengisi sampai penuh jerigen yang saya bawa,” ucap BD, Sabtu (4/1/2025)
Terpisah, Adit selaku mandor di SPBU Sulang, saat ditemui tim Suara Jateng, dia mengatakan, bahwa saya tidak mengetahui kalau ada aktifitas pengangsu BBM subsidi jenis Pertalite.
“Yang tau mungkin operator. Dan saya-pun sudah dengan tegas bilang sama para operator, jangan menerima pengangsu. Kalau itu merupakan salah satu temuan. Kejadian ini akan kita laporkan ke pihak menejemen,“ pungkas Adit.
(ANTO)