Tawangmangu, Karanganyar, Suara Jateng —
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sekecamatan Jepon, Kabupaten Blora, yang dilaksanakan pada 10–12 Oktober 2025 di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kini menuai sorotan publik. Acara yang dihadiri oleh para kepala desa, perangkat desa, BPD, dan pengurus Bumdes tersebut diduga tidak transparan dalam penggunaan anggaran.
Setibanya tim media di Hotel Podok Asri, tempat peserta menginap, pihak resepsionis atas nama Dede menjelaskan bahwa tarif penginapan untuk peserta Bimtek asal Blora hanya sebesar Rp270.000 per orang per malam termasuk makan. “Kalau dua hari berarti sekitar Rp540.000 per orang,” ujarnya.
Namun, ia juga menyebutkan bahwa kemungkinan ada tambahan acara hiburan seperti campursari atau dangdutan, yang tidak termasuk dalam agenda resmi Bimtek.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim media, setiap desa peserta diduga mengeluarkan biaya sekitar Rp10 juta untuk kegiatan Bimtek tersebut. Informasi ini dikonfirmasi oleh Swito, Kasi Pembangunan Kecamatan Jepon, yang menyatakan bahwa kegiatan memang dilaksanakan di Hotel Podok Asri, Tawangmangu.
Dalam upaya konfirmasi lebih lanjut, tim media berusaha menghubungi Nyomo, salah satu kepala desa di Kecamatan Jepon yang juga disebut sebagai ketua panitia Bimtek. Namun hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan tidak memberikan respon meski telah dihubungi melalui pesan WhatsApp untuk dimintai klarifikasi terkait rincian anggaran kegiatan.
Salah satu peserta Bimtek berinisial BK mengungkapkan bahwa setiap peserta dari unsur BPD, Bumdes, dan perangkat desa menerima honor sebesar Rp400.000 selama mengikuti kegiatan. “Untuk narasumber saya kurang tahu, tapi setelah penutupan kami malah diajak ‘nge-jep’, diduga menyusuri lokasi wisata sungai. Padahal, dalam agenda resmi tidak ada kegiatan wisata seperti itu,” ujarnya.
Publik kini mempertanyakan transparansi dan tanggung jawab panitia, terutama terkait total pengeluaran kegiatan, termasuk biaya hotel, konsumsi, honor peserta, dan kegiatan di luar agenda resmi.
Hingga berita ini dirilis, ketua panitia Bimtek Kecamatan Jepon, Nyomo, belum memberikan penjelasan apapun kepada pihak media terkait dugaan penyimpangan dan penggunaan dana dalam kegiatan Bimtek tersebut. ( Achmad Gundul )